Humaniora – Jika berbicara mengenai jurusan aztec gems pragmatic play yang memiliki prospek kerja yang bagus, maka jurusan humaniora merupakan salah satu program studi yang mungkin jarang terlintas di benak mahasiswa dan masyarakat. Hal ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja di bidang IT. Meski begitu, stigma yang menyebut studi humaniora dianggap tidak relevan sebenarnya tidak benar.

Menurut laman Bachelors Portal, tenaga kerja dari cabang ilmu tersebut nyatanya semakin dibutuhkan oleh banyak institusi profesi di seluruh dunia. Hal ini terjadi karena alumni bidang studi tersebut dianggap memiliki kreativitas dan kemampuan kemanusiaan yang pada dasarnya sulit dimiliki oleh mahasiswa jurusan lain.

Tidak hanya itu, kemampuan komunikasi verbal, berpikir kritis, dan penilaian etis juga menjadi area dimana mahasiswa dari jurusan ini dianggap unggul oleh perusahaan. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan kajian cabang humaniora? Pilihan dan keterampilan utama apa yang dapat Anda peroleh dari program ini?

Lalu, selain kebutuhan slot server thailand super gacor alumni yang semakin meningkat, mengapa cabang ilmu ini harus menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan universitas? Tenang, semua serba-serbinya sudah saya rangkum lengkap untuk Anda di bawah ini. Ayo, dengarkan!

Apa itu Humaniora?

Sebelum membahas pertimbangan dan jurusan yang ada di dalamnya, ada baiknya kita ulas terlebih dahulu pengertian dari cabang ilmu tersebut. Melansir laman Britannica, humaniora merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mengacu pada ilmu humaniora dan ilmu sosial dari sudut pandang kritis.

Bidang ini mencakup jurusan populer seperti sastra Inggris, sastra Perancis, sejarah, dan filsafat. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa jurusan dimasukkan dalam cabang studi ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era modern, seperti ilmu perpustakaan dan arkeologi.

Baca juga: 5 Daftar Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa

Dalam disiplin ilmu ini, siswa akan menyelidiki makna dan sejarah umat manusia itu sendiri. Mereka akan menerapkan berbagai metode kritis yang dapat membantu masyarakat awam dan akademisi lainnya untuk memahami sastra, seni, sejarah, moralitas, budaya dan nilai-nilai kemanusiaan.

Setiap disiplin ilmu humaniora bergantung pada metode penafsiran yang unik. Sejarawan biasanya menggunakan metode sejarah, yang selanjutnya dapat dibagi menjadi beberapa cabang seperti sejarah budaya, sejarah kuantitatif, dan sejarah lisan.

Sedangkan penulis yang bekerja demo spaceman di bidang kajian bahasa Inggris akan menggunakan metode kritik tekstual untuk menafsirkan sumber. Mahasiswa filsafat bahkan akan menggunakan pendekatan analisis konseptual dan eksperimental.

Perbedaan antara Humaniora dan Ilmu Sosial

Karena keterkaitannya, ilmu humaniora seringkali disamakan dengan cabang ilmu sosial lainnya. Padahal kedua cabang ilmu tersebut tidak sama dan mempunyai fokus pembelajaran yang cukup berbeda. Menurut Best Colleges, humaniora dan ilmu-ilmu sosial adalah dua komponen yang membentuk seni liberal dan ilmu-ilmu kemanusiaan.

Meskipun kedua disiplin ilmu menyelidiki kemanusiaan dan masyarakat, masing-masing disiplin ilmu mengandalkan metode yang berbeda dan mengajukan jenis pertanyaan yang berbeda. Misalnya, Departemen Sastra dan Filsafat menganalisis secara kritis makna teks sastra dan etika.

Sedangkan jurusan sosiologi dan antropologi mempelajari masyarakat dengan pendekatan yang lebih kuantitatif. Berbeda dengan jurusan IPS, jurusan humaniora jarang menggunakan data matematika atau statistik dalam analisisnya. Di sisi lain, mahasiswa jurusan tersebut seringkali membuat argumen interpretatif dan teoritis tentang mata pelajaran yang dipelajari.