Bagaimana Menjembatani Kesenjangan Gender di STEM – Minggu lalu, kita merayakan Hari Perempuan Internasional, dan bulan Maret adalah Bulan Sejarah Perempuan. Ada beberapa percakapan hebat yang terjadi tentang slot deposit 10 ribu wanita luar biasa yang meruntuhkan penghalang dan membantu memberdayakan gadis dan wanita lain. Ini juga saat yang tepat untuk memikirkan cara melibatkan lebih banyak wanita di bidang yang didominasi pria, seperti STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Ada kesenjangan gender yang sangat besar di bidang ini, dan pekerjaan ini adalah beberapa karir dengan bayaran tertinggi yang tersedia saat ini—hanya memperlebar kesenjangan gaji antara pria dan wanita.

Penelitian mengungkapkan bahwa anak perempuan menganggap bidang tertentu, seperti ilmu komputer, teknik, dan fisika, sebagai bidang “maskulin”, yang membuat mereka enggan mengikuti mata pelajaran ini di sekolah menengah. Mereka tidak dapat melihat diri mereka dalam peran STEM, jadi mereka tidak mengejar karir dan minat tersebut selama masa dewasa. Meskipun wanita merupakan 50% dari populasi dan 47% tenaga kerja AS, wanita hanya memegang 24% pekerjaan di angkatan kerja STEM. Itu adalah celah besar yang tidak menunjukkan tanda-tanda penutupan.

Masalah terbesar? Semua persepsi ini dimulai sejak dini—saat para gadis masih membentuk kesan dan opini mereka tentang dunia. Meskipun kita mungkin tidak melihat bagaimana pesan halus tentang gender dan budaya kerja memengaruhi kepercayaan diri dan minat anak perempuan di bidang ini, hal itu dapat berdampak negatif besar dan menghalangi banyak anak perempuan untuk mengejar karier di bidang STEM.

Pendidikan: Mengubah Wajah STEM

Pendidik memiliki kemampuan dan tanggung jawab yang luar biasa untuk membantu mengubah lanskap bidang STEM untuk generasi yang akan datang. Dengan melibatkan  lebih banyak wanita maxbet login dan tertarik pada STEM, bidang tersebut akan mulai terlihat lebih menarik dan dapat diakses oleh wanita lain—dan akan dianggap kurang maskulin. Mereka akan dapat melihat diri mereka dalam karir STEM, dan memiliki lebih banyak panutan untuk dicontoh.

Baca juga: Pentingnya Literasi Digital dalam Pendidikan

Berikut adalah 5 cara Anda dapat membantu menjembatani kesenjangan tersebut—dengan menarik siswa perempuan ke bidang STEM yang didominasi laki-laki dan membantu mengubah persepsi profesi sebagai “maskulin†.

Asumsikan minat, dan Jadilah Inklusif

Baik anak laki-laki maupun perempuan menerapkan stereotip gender tentang matematika dan sains kepada anak-anak sejak usia dini, meskipun kebanyakan orang tidak menyadarinya. Peneliti Alicia Chang dan rekan-rekannya menemukan bahwa di taman kanak-kanak, anak laki-laki lebih mau belajar keterampilan matematika, dan lebih percaya diri melakukannya.

Melalui penelitian mereka, Chang menemukan slot bet kecil bahwa ibu berbicara dengan anak laki-laki dua sampai tiga kali lebih sering tentang nilai dan angka numerik daripada anak perempuan. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya mempengaruhi anak-anak bahkan sebelum mereka masuk sekolah.

Pendidik harus berusaha menyeimbangkan hal ini dengan membangun lingkungan inklusif di kelas. Asumsikan bahwa siswa perempuan di kelas Anda tertarik dengan topik STEM, dan pastikan untuk menggunakan bahasa inklusif dengan semua siswa Anda. Jadikan aktivitas STEM menyenangkan, dan pastikan semua orang mendapat kesempatan untuk berpartisipasi. Dorong para gadis untuk memimpin!

Tawarkan Sumber Daya, Lokakarya, dan Acara Khusus

Bahkan jika Anda tidak memiliki anggaran ekstra yang besar, ada banyak sumber daya gratis di luar sana untuk membantu para gadis agar tertarik dengan STEM. Permainan dan aplikasi coding, tantangan teknik, dan robotika—sumber daya tersedia untuk segala usia, dan banyak dari aktivitas ini tidak memerlukan lebih dari beberapa materi sederhana.

Pertimbangkan untuk mengadakan lokakarya atau acara khusus seperti Hour of Code, acara sedunia yang biasanya diadakan selama Pekan Pendidikan Ilmu Komputer. Ada banyak organisasi berbeda yang fokus membantu mendorong anak perempuan di STEM, dan Anda mungkin bisa menyelenggarakan lokakarya, klub, dan acara lainnya khusus untuk anak perempuan. Acara ini penting karena memungkinkan anak perempuan untuk mengeksplorasi mata pelajaran ini dengan kepercayaan diri dan dorongan dari guru dan teman sebaya.

Membangun Bantuan Sebaya

Jika ada gadis yang lebih tua di sekolah Anda yang secara aktif mengejar bidang STEM, pertimbangkan untuk melakukan pendampingan sebaya dengan siswa yang lebih muda. Menurut Girls Who Code, 74% siswa SMA tertarik dengan STEM, tetapi hanya 0,4% yang memilih ilmu komputer sebagai jurusan kuliah. Salah satu alasannya berkaitan dengan betapa terisolasinya bidang ini bagi perempuan. Membangun dukungan teman sebaya sejak dini dapat membantu mengurangi perasaan keterasingan dan keterasingan